MANISMATA – Cargill melalui anak perusahaannya, ikut membantu memerangi kekurangan gizi anak di berbagai tempat di mana perusahaan mereka berinvestasi. Gerakan tersebut sekaligus untuk memperingati Hari Pangan Sedunia tahun ini.
Sejak Oktober hingga Desember tahun ini, karyawan di perkebunan kelapa sawit mereka secara sukarela membantu sekitar 2 ribu anak-anak di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kalimantan Barat (Kalbar), untuk memperoleh akses terhadap nutrisi yang lebih baik melalui beragam kegiatan. Di antaranya, pembagian paket makanan bergizi untuk sekitar 1.800 siswa TK, SD, dan SMP di wilayah perkebunan kelapa sawit PT Hindoli, PT Harapan Sawit Lestari (HSL), dan PT Indo Sawit Kekal milik Cargill, serta untuk 70 anak-anak di panti asuhan yang dibina oleh perkebunan Poliplant Group milik Cargill. Paket-paket makanan tersebut disiapkan oleh para istri dari karyawan Cargill.
Kemudian, demo memasak makanan sehat oleh tim medis Hindoli bagi para siswa-siswi SD dan SMP. Di HSL sendiri, demo masak serupa dilakukan oleh koki lokal yang ahli dalam membuat resep-resep masakan sehat bagi para karyawan dan keluarga, serta orang tua siswa-siswi TK, dan ibu-ibu PKK di Manismata.
Selain itu, mereka juga menggelar seminar pendidikan mengenai gizi dan kebersihan pribadi bagi para karyawan, siswa, dan guru. Cargill juga mendukung proyek perkebunan sayur bagi siswa SD dan SMP di Hindoli. Sementara di Kalimantan Barat, para istri karyawan Poliplant Group mempelajari teknik pertanian urban, seperti perkebunan hidroponik.
"Masyarakat pedesaan di Indonesia rentan terhadap kelaparan dan kekurangan gizi yang parah, karena lokasi mereka yang terpencil. Program perkebunan sayur kami bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap makanan yang terjangkau dan bergizi bagi mereka yang tinggal dan bekerja di wilayah pedesaan," ujar Dr Merryah Duani, dokter di perkebunan kelapa sawit Hindoli.
Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan bagian dari kampanye perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut selama tiga bulan, dengan tema: Hunger Action Season. Mereka membantu meningkatkan gizi sekitar 15 ribu anak-anak di wilayah Asia melalui beragam aktivitas yang dipimpin oleh para karyawan Cargill. Mereka bahkan sampai menggaet 50 mitra untuk menyukseskannya, termasuk bank makanan, sekolah, dan berbagai badan amal lokal.
Sebuah studi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa malnutrisi kronis, masih menjadi hal yang umum ditemukan pada anak-anak di Indonesia. Dalam daftar provinsi dengan jumlah anak-anak kekurangan gizi terbanyak, Kalbar dan Sumsel, di mana perkebunan kelapa sawit Cargill beroperasi, masing-masing menduduki peringkat ke-13 dan 16, dari 34 provinsi. Kampanye ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran lebih dari 50 ribu karyawan Cargill di Asia dan masyarakat sekitar, tentang permasalahan kekurangan gizi. (ote)
http://ift.tt/2eNmhhO